Sabtu, 01 Maret 2014

Graffiti, Seni Coret Mencoret pada dinding



Sonic Linguistic 2014 mengadakan lomba grafiti yang masuk dalam kategori orc tentunya setiap peserta memiliki kreatifitas dan tema yang berbeda. Dalam tahun ini ada 16 peserta dari 21 pendaftar yang hadir pada perlombaan grafiti ini. Dengan didukung oleh cuaca yang cerah, para peserta lomba terlihat antusias dalam menggores tinta masing-masing papan.

Diadakannya lomba grafiti pada tahun ini bertujuan untuk meramaikan acara SONLIS 2014 dan juga untuk memperlihatkan serta meningkatkan kreatifitas para peserta lomba. Panitia berharap untuk lomba grafiti akan lebih banyak lagi peserta yang mendaftar. Sehingga para peserta juga dapat meningkatkan kreatifitasnya dalam bidang grafiti. 

Muhammad Jazuli sedang menyelesaikan karya grafitinya
Antusias peserta yang tinggi juga dirasakan oleh Muhammad Jazuli dari perwakilan umum. Ia sudah menggeluti dunia grafiti sejak masih kecil sehingga sudah banyak hasil grafiti yang ia buat. Untuk perlombaan kali ini, Jazuli mengangkat tema mitologi mesir kuno. Ia berharap karyanya ini menjadi yang terbaik, karena persiapan yang dilakukan sudah maksimal. Tujuan ia mengikuti lomba ini tidak lain untuk menambah pengalamannya di bidang grafiti dan ia percaya kelak akan menjadi pembuat grafiti yang handal.

Menurut Jazali Grafiti adalah sebuah seni coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu. Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng. Sebelum cat semprot tersedia, grafiti umumnya dibuat dengan sapuan cat menggunakan kuas atau kapur.

Ada dua jenis grafiti yang diketahui oleh Jazali, yang pertama Gang grafiti yaitu grafiti yang berfungsi sebagai identifikasi daerah kekuasaan lewat tulisan nama gang, gang gabungan atau tulisan tentang apa yang terjadi di dalam gang itu. Sedangkan yang kedua tagging graffiti yaitu jenis graffiti yang sering dipakai untuk ketenaran seseorang atau kelompok. Semakin banyak graffiti jenis ini bertebaran, maka makin terkenallah nama pembuatnya.

Fadhillah Azahra, Fairy Of Journalist


            Sonic linguistic 2014 memiliki empat icon yang berdeda, yaitu Fairy, Centaur, Elf, dan Orc. Masing-masing icon tersebut mewakili satu bidang perlombaan, misalnya Fairy yang mewakili katagori Journalist. The Leader of Fairy yang saat ini dijabat oleh Fadillah Azzahra, sebagai orang yang ditunjuk oleh ka gilang untuk berpartisipasi dalam hal ini. Awalnya Fadillah merasa keberatan dalam posisi yang diberikan, dengan didukung oleh teman-temannya akhirnya Fadhillah merasa yakin untuk menjadi ketua Fairy.
 
Dalam bidang Journalist terbagi dalam bebagai cabang perlombaan, mulai dari journalis on the spot, short movie, photo maraton, graphic design dan lain lain. Fadhillah memilih nama journalist on the spot karena peserta lomba itu langsung menjadi seorang journalist ditempat itu sendiri. Ia berharap para perseeta Journalist on the spot dapat merasakan bagaimana menjadi seorang wartawan sungguhan.
Fadhillah Azahra

Dari tahun ke tahun Sonic Linguistic 2014 berkembang menjadi lebih sempurna. Contohnya lomba photo maraton kalau dulu peserta photo maraton harus hunting di MAN Insan Cendekia, namun sekarang boleh bawa photonya dari rumah. Selain itu SONLIS 2014 juga membuat perlombaan baru yaitu penulisan lomba esai yang di SONLIS sebelumnya tidak ada lomba tersebut. Pastinya fadhillah memiliki kesan dan pesan salah satunya karena memang kemauannya sendiri untuk menjadi ketua fairy, jadi Ia harus berkomitmen untuk menjalani lomba lomba yang ada di dalam fairy.